Sayup-sayup terdengar
Sebilah jurus diatas rel-rel terjepit
Mengusap kening para penyamun berhati sempit
Di biatara para biksu berpenyakit
Lemah lembut serasa merasup
Bagai bidadari yang basah kuyup
Mengekang kata lewat mulut
Tak tersebar kebelakang lutut
Menetes bergemericik
Mengupas kepintaran para kaum licik
Lewat satu nafas yang tak tertarik
Kemudian semua menukik
Sedu-sedan para cicak melahap nyamuk
Di gerbang amarah yang mengamuk
Sebekas air suci tak berbentuk
Bagai pusara di atas perut
Sepoi-sepoi segurat kemerdekaan
Dari jiwa kaum telanjang
Yang menulis lima rekaan
Bersandarkan kalimat piaraan
Dari tandus bebatuan kemarau
By : Dahsyat
Kamis, 25 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar