Feel In My Heart

Feel In My Heart
ketika aku bertanya siapakah yang cinta? ketika aku tau siapa yang mencinta? dan ketika aku ulangi tentang cinta ada satu kata tanya, Apakah CINTA sesuatu yang di cintai dan haruskah yang di cintai dan mencintai ketika cinta tak mampu mengubah saf dari cinta untuk yang mencintai

Minggu, 27 Desember 2009

sajak untuk kekasih

mungkin saja aku kaku
atau muingkin aku malu
saat aku mulai tau
yang penting adalah satu
diantara lembayu rayu
menapaki rasa ragu
hatipun mulai menderu

kibas-kibas senja
menantang murka
diantara surga
dan nerka
mengusung asa
pada hati yang binasa

murkanya hanya sekali
menyiasati ruag hati
yang kini mulai mati
terkapar sepi
mengiangi hari-hari
yang kian tanpa henti



By : Dahsyat

Selasa, 15 September 2009

JUJUMPOK

jujumpok-jujumpok
ghebbir ghettak ogem
kaninnian kata' iyong
jareggak jaregghem
seda sedo
makna bhusa kekkek embhi'
kalema mella' ngeddhem

Sabtu, 12 September 2009

mungkin mereka harus hangus

ketika mereka berjejer ucapkan sumpah serapah
sumpah yang tak pernah ada
sumpah yang semestinya di sumpahi
sumpah yang tak pernah menjadi kebijakan
semua terdiam dengan gagu
seolah mereka ucapkan denga s0mbongnya
beserta kebodohan yang mereka tawarkan pada
segenap penjuru

tak terkiarakan jutaan korban yang harus menangis
takterkirakan jutaan jiwa yang harus menderita
tapi masih saja mereka dengan senag hati mengucapkan "aku akan berebakti "
untyuk menjadi budak diri sendiri
untuk memenaangi perang di balik selimut
untuk menunjukkan siapa yang lebih licik
itulah kondisi mereka

Selasa, 25 Agustus 2009

SIUMAN SETENGAH HATI

Di ladang aku bajaki lumpur

Di kota aku sopiri tiap oplet

Di gunung aku hantam batu-batu

Di laut aku umpani ikan paus

Tak satupun berani berteriak

Lading yang berlumpur

Kota yang dihiasi oplet

Gunung yang berbatuan ataupun paus dilaut

Mereka semua takut

Pasir yang berdebu

Ombak yang menggulung

Dan angin yang bertiup

Seraya bergerilya

Menampakkan protes

Kenapa harus diam

Tak terbatas waktu

Tak terhitung masa

Hingga kini merasa jemu

Hingga saat merasa tua

Bajingan mereka yang berdiri

Diantara gerombolan semut

Dan serakan gula putih

Laknat dia yang harus berkata

Kami siuman setengah mati

Sebab bendera tidak setengan tiang

Akan berkibar walau damai meratap sepi

By: Dahsyat

SUNYI MALAM

Kau memanggilku untuk kuberjumpa

Kau lantunkan kalimat untuk aku berhenti

Di setiap lemabran huruf kau gantung

Sejuta perintah

Kau serukan kata agung

Asma sejuta impian

Memendam rasa yang terselimut

Kau buka tirai waktu

Hentakkan aku salam lamunan

Meminta aku berdiri

Untuk sesuatu yang diridhoi

Memangku harkat ditulisan arab

Sampai……

By: Dahsyat

SAMPAI DI MANA

Senyummu di sebilah pedang

Yang terhunus dari tatapan dan

Percikan bulu mata serta

Aliran air mata

Kapan dan semad duka lidah

Tak jangan sampai di sebar

Ala cinta sang pujangga sepi

Di semilir suara kalbu

Si semarak teriakan maut

Tak berjumpa di sekalian tempat

By: Dahsyat

SEPERCIK DARAH SEPI

Senyummu di sebilah pedang

Yang terhunus dari tatapan dan

Percikan bulu mata serta

Aliran air mata

Kapan dan semad duka lidah

Tak jangan sampai di sebar

Ala cinta sang pujangga sepi

Di semilir suara kalbu

Si semarak teriakan maut

Tak berjumpa di sekalian tempat

By: Dahsyat

DUA ANAK KECIL

Dua anak kecil menabur senyum

Merampas waktu yang kelam

Menghunus masa yang terhujam

Membuka mata yang terpejam

Agar ia tak menjadi melamun

Dua anak kecil kini meratap

Di tengah waktu yang mulai penat

Mengubah mantra agar kiamat

Semoga ia menjadi malaikat

Dua anak kecil kini tertawa

Memandu bumi untuk meraba

Seharga kaldu di pasar rimba

Yang ingin untuk merdeka

Dari jasad hingga jiwa

Dua anak kecil tadi berlari

Mengejar semut yang telah mati

Membawa pedang agar dicaci

Hingga batas waktu yang dicari

Biar ia tak menyesali

Dua anak kecil memandang bulan

Sambil mata setengah terpejam

Membiarkan hidung menghirup wewangian

Yang dimerdekakan dalam perjalanan

Dua anak kecil menggantung baju

Yang ia kenakan musim lalu

Dari peniti hingga ke paku

Memasang tapi agar tak malu

Yang biasanya datang jemu

Yang biasanya menjadi kaku

Untuk bisa melepas rindu

Sampai bintang berjumlah seribu

Tak ka nada yang tersipu

Selagi langit masih mengadu

Untuk dua anak kecilku

By: Dahsyat

AWAL KU DI AKHIR BULAN


Sayup pilu setengah hujan

Mengawali tiga percik sinaran bulan

Yang mengalir melalui lidah serapah

Seminggu sekali ku menangis

Di akhir tahun di awal kegelapan

Manusia tak merasa berakhir

Hamba menjadi buta

Di ahiri sebleh burung

Yang menggantung disatu dahan

Ditawarkan ikut getaran diawal

Yang bersembunyi tiap detik

Mengulang sajak untuk di petik

Sebisa mungkin agar tertarik

Pada harkat yang dilantik

Di tiga tempat suara sepi

Yang hening akan sejuk

Yang binar akan cahaya

Sepasang bunga dirakit merdu

Di tiga gerhana lalu

Di rubah menjadi mantra

70 Gulingan serdadu

Di tawarn dari luka mahal

Di Bayar tiap keping ke depan rumah

Saat saja di lingkarannya

Bertemu hari di awal bulan

By: Dahsyat


SINGASANA TAK BERATAP

Mungkin kelu diantara dua bayangan

Mungkin jemu meramai rasa damai

Ditengah hujan tak berpayung

Ditengah rindu tak pernah bertandang

Walau sendiri dipenantian penghujam

By: Dahsyat

SUARA LANGIT

Di beranda rumahku

Aku duduk sambil melihat sambil tertawa

Sambil tersenyum tapi tidak menangis

Jangan harapkan aku menangis

Meski terlanjur di tengah kritis

Sapa saja suaraku

Jangan ditangkap ataupun dipenjara

Biar angin tak mengadu

Mati saja di ketinggian malam

Jangan tunggu hausku

Kini semua menari setengah mati

Tak bersuara lagi bukan sepi

Santun satu yang harus

Tika mati di telan adan

Dijahit dengan rudal

Ditempel dengan ingus

Hingga aku terbangun

Lewat mimpi dua menara

Lewat hayal yang merdeka

Untukku saja yang menakjub

By: Dahsyat

PARFUM DITENGAH HATI

Aku tarik pada satu nafas

Yang terhembus hanya berbekal mati

Ketika malam tak bias hadir

Ketika rindu tak bias datang

Walau ia hanya sesaat

Datang untuk kembali

Bersama satu saja diangkasa

Jagan dua biar tiga sekalian

Aku tak mungkin mati

Jemputku ada disini

Sendiri ataupun berdua

Biarkan aku ada

Dengan ekspresi yang itu

Bukan ini dan yang ini

By: Dahsyat

DARI MANA

Darimana kau berkata

Dari langit kemana lagi

Dari rindu tiada lagi

Dari suri mungkin mati

Darimana kau menghunus

Dari cinta sebatas rena

Mengusir lelah agar tiada

Mengusir renat biar bermakna

Darimana engkau kemana

Sehati mungkin

Sehati sajalah

Biar tak bercanda ataupun tertawa

Selangkah sajalah

Biar tak capek di usir jejak

Darimana engkau menangis

Melebur musung hingga kemarau

Seharusnya hujan dirindu sebelah

Yang kau tanyakan dilubang semut

Untuk menanyakan kemana sihilang

Kapan kembali si ada

Untuk Cuma itu

Bukan yang lain dari

Ketiadaan

By: Dahsyat

RIMBA

Raung harimau memukau langit

Dinarmu setengah taring

Terusap makna lewat daun dan akar

Menjalani aliran sungai

Digunung agung pulau dewata

Mungkin manusia lewat serdadu

Setia sejati berkelibatan

Sesuatu mungkin pujian

Sesuatu mungkin salah satu

Satupun bukan masing-masing

Kenapa tak ada

Atau harus tak ada



By: dahsyat

HENING

Suram malam petaka

Tak jemput untuk dia

Menara menabur uang

Yang sepi untuk sendiri

Sauh lemparkan ia

Didasar samudra terminal

Menanti jangkrik untuk diam

Membalas dendam tusung rindu

Sekedar tersenyum tidak melamun

Sepi saat sendiri

Musnah untuk dibekali

Setiap langkah terayun mati

Dendang seribu dendang

Mengawali dendang rebana

Yang kaku menguji waktu

Yang jemu menghapus kalbu

Menghafal hanya sehuruf

Dieja tiap kata

Mulailah pada huruf mati

Yang terhirup hanya luka

Suara itu tak menjanjikan

Hanya ikut telunjuk ani

Bukan yanto ataupun jibril

Terusung suasana yang merajut

Didua tempat sekaligus

By: Dahsyat

KENAPA ADA

Mengapa dan dimana saja

Harus seperti apa itu dulu

Biar waktu bisa bicara

Apa mungkin membuka baju

Yang seharunya tidak

Menjadikan malah ia

Tak mengerti maksudnya

Kenapa ada

By: Dahsyat

KATA TERAHIR

Semusim cakrawala mengusung rindu

Jangan sepi apalagi mati

Jangan takut ataupun kaget

Jangan bertanya itu siapa

Apa ada untuk si dia

Sebelas bintang mengangis

Temanilah agar ia tak lengah

Lihatlah agar ia tak terisap

Dekatlah agar ia bias meratap

Sambutlah tapi tidak untuk merebut

Tiga cicak dilangit berduri

Biarkan diam agar tidak tenggelam

Yang mati mungkin tak rela

Yang hidup bakal menuntut

Separuh harga untuk yang miskin

Setingkat tanda mereka mengangkat

Tapi jangan jemuh

Tapi jangan kamu

Pasangkan selendang saat ada panggilan

Tepat diantara bebatun tak laku

Tancapkan bendera didasar pemikiran

Satu huruf tidak secarik kain kusang

Satu pita biarkan satu barang

Buka pintu digerbang depan

Melangkah maju mundur

Itu mesti ditinggalkan

Tak satupun malaikat kecil bersorban

Angin akan keributan

By: Dahsyat

mungkin

Mungkin berharap

Mungkin rebana

Mungkin suasana

Mungkin gendangnya

Mungkin merana

Mungkin gitarnya

Mungkin gempa

Mungkin suara


Atau saja jurusnya

Atau saja mantranya

Atau saja sayapnya

Atau saja pedangnya

Atau saja petirnya

Atau saja bajunya

Atau saja manusianya


Bisa jadi tua

Bisa jadi muda

Bisa jadi hela

Bisa jadi rupa

Bisa jadi dua

Bisa jadi lima

Bisa jadi ada


Tanpa harus memaksa

Tanpa harus ngelaba

Tanpa harus menyita

Tanpa harus bersila

Tanpa harus tertawa

Tanpa harus memuja

Tanpa harus meraba

Tanpa harus bicara



By: Dahsyat

siapa yang tahu

siapa yang tahu
langit terbagi menjadi berapa
siapa menjawab langit ada bagiannya
jangan bilang langit berbagi

siapa yang tahu
mengapa warna putih
siapa menjawab putih itu suci yang bersih
jangan bilang putih bisa damai

siapa yang tahu
kenapa laut luas
siapa menjawab laut banyak ikan
jangan bilang laut tak tawar

siapa yang tahu
gelap itu pekat
siapa menjawab pekat itu gelap
jangan bilang gelap menyeramkan

siapa yang tahu
kenapa nafasku tersendat
siapa menjawab aku asma
atau bahkan aku sekarat
jangan bilang aku lemah

siapa yang tahu
kenapa ada satu
siapa menjawab satu itu sepi
jangan bilang satu tak tentu

siapa yang tahu kenapa kau hidup
jangan bilang karna kau tak mati
siapa tahu besok kau sepi


BY:dahsyat

Senin, 24 Agustus 2009

mainan malam

tua renta dalam bayangan
mengusik pena pada rindu
tak terbias pada makna
atau ku biarkan ini

tika saat pada hantu
tak datang jemput waktu
hanya terkadang bila aku
putih menantang pada jemu

tua renta tanggal yang palsu
mengusik hari tak terbilang
tak terbias malaikat rasa
atau ku biarkan ini

hanya aku tak rela diri
saat aku pasrah diri
mulai saat sepi
dari waktu hingga kini

tua renta mahligai itu
mengusik langkah mulai lapuk
tak terbias sedikitpun sinar
atau kubiarkan ini

biar semua ini. biar
agar aku tak jadi mekar
tak tertinggal pada binar
yang memaksa untuk ingkar



By;dahsyat

godri

godri ali godri minggok sari
liwa lawa tellu minten sokon
si goddek ma' si godde jadi kodok
kodok dangku enak dangku sedang
dangku ria rio
jadi kodok