Minggu, 27 Desember 2009
sajak untuk kekasih
atau muingkin aku malu
saat aku mulai tau
yang penting adalah satu
diantara lembayu rayu
menapaki rasa ragu
hatipun mulai menderu
kibas-kibas senja
menantang murka
diantara surga
dan nerka
mengusung asa
pada hati yang binasa
murkanya hanya sekali
menyiasati ruag hati
yang kini mulai mati
terkapar sepi
mengiangi hari-hari
yang kian tanpa henti
By : Dahsyat
Selasa, 15 September 2009
JUJUMPOK
ghebbir ghettak ogem
kaninnian kata' iyong
jareggak jaregghem
seda sedo
makna bhusa kekkek embhi'
kalema mella' ngeddhem
Sabtu, 12 September 2009
mungkin mereka harus hangus
sumpah yang tak pernah ada
sumpah yang semestinya di sumpahi
sumpah yang tak pernah menjadi kebijakan
semua terdiam dengan gagu
seolah mereka ucapkan denga s0mbongnya
beserta kebodohan yang mereka tawarkan pada
segenap penjuru
tak terkiarakan jutaan korban yang harus menangis
takterkirakan jutaan jiwa yang harus menderita
tapi masih saja mereka dengan senag hati mengucapkan "aku akan berebakti "
untyuk menjadi budak diri sendiri
untuk memenaangi perang di balik selimut
untuk menunjukkan siapa yang lebih licik
itulah kondisi mereka
Selasa, 25 Agustus 2009
SIUMAN SETENGAH HATI
Di ladang aku bajaki lumpur
Di
Di gunung aku hantam batu-batu
Di laut aku umpani ikan paus
Tak satupun berani berteriak
Lading yang berlumpur
Gunung yang berbatuan ataupun paus dilaut
Mereka semua takut
Pasir yang berdebu
Ombak yang menggulung
Dan angin yang bertiup
Seraya bergerilya
Menampakkan protes
Kenapa harus diam
Tak terbatas waktu
Tak terhitung masa
Hingga kini merasa jemu
Hingga saat merasa tua
Bajingan mereka yang berdiri
Diantara gerombolan semut
Dan serakan gula putih
Laknat dia yang harus berkata
Kami siuman setengah mati
Sebab bendera tidak setengan tiang
Akan berkibar walau damai meratap sepi
By: Dahsyat
SUNYI MALAM
Kau memanggilku untuk kuberjumpa
Kau lantunkan kalimat untuk aku berhenti
Di setiap lemabran huruf kau gantung
Sejuta perintah
Kau serukan kata agung
Asma sejuta impian
Memendam rasa yang terselimut
Kau buka tirai waktu
Hentakkan aku salam lamunan
Meminta aku berdiri
Untuk sesuatu yang diridhoi
Memangku harkat ditulisan arab
Sampai……
By: Dahsyat
SAMPAI DI MANA
Senyummu di sebilah pedang
Yang terhunus dari tatapan dan
Percikan bulu mata serta
Aliran air mata
Kapan dan semad duka lidah
Tak jangan sampai di sebar
Di semilir suara kalbu
Si semarak teriakan maut
Tak berjumpa di sekalian tempat
By: Dahsyat
SEPERCIK DARAH SEPI
Senyummu di sebilah pedang
Yang terhunus dari tatapan dan
Percikan bulu mata serta
Aliran air mata
Kapan dan semad duka lidah
Tak jangan sampai di sebar
Di semilir suara kalbu
Si semarak teriakan maut
Tak berjumpa di sekalian tempat
By: Dahsyat
DUA ANAK KECIL
Dua anak kecil menabur senyum
Merampas waktu yang kelam
Menghunus masa yang terhujam
Membuka mata yang terpejam
Agar ia tak menjadi melamun
Dua anak kecil kini meratap
Di tengah waktu yang mulai penat
Mengubah mantra agar kiamat
Semoga ia menjadi malaikat
Dua anak kecil kini tertawa
Memandu bumi untuk meraba
Seharga kaldu di pasar rimba
Yang ingin untuk merdeka
Dari jasad hingga jiwa
Dua anak kecil tadi berlari
Mengejar semut yang telah mati
Membawa pedang agar dicaci
Hingga batas waktu yang dicari
Biar ia tak menyesali
Dua anak kecil memandang bulan
Sambil mata setengah terpejam
Membiarkan hidung menghirup wewangian
Yang dimerdekakan dalam perjalanan
Dua anak kecil menggantung baju
Yang ia kenakan musim lalu
Dari peniti hingga ke paku
Memasang tapi agar tak malu
Yang biasanya datang jemu
Yang biasanya menjadi kaku
Untuk bisa melepas rindu
Sampai bintang berjumlah seribu
Tak ka nada yang tersipu
Selagi langit masih mengadu
Untuk dua anak kecilku
By: Dahsyat
AWAL KU DI AKHIR BULAN
Sayup pilu setengah hujan
Mengawali tiga percik sinaran bulan
Yang mengalir melalui lidah serapah
Seminggu sekali ku menangis
Di akhir tahun di awal kegelapan
Manusia tak merasa berakhir
Hamba menjadi buta
Di ahiri sebleh burung
Yang menggantung disatu dahan
Ditawarkan ikut getaran diawal
Yang bersembunyi tiap detik
Mengulang sajak untuk di petik
Sebisa mungkin agar tertarik
Pada harkat yang dilantik
Di tiga tempat suara sepi
Yang hening akan sejuk
Yang binar akan cahaya
Sepasang bunga dirakit merdu
Di tiga gerhana lalu
Di rubah menjadi mantra
70 Gulingan serdadu
Di tawarn dari luka mahal
Di Bayar tiap keping ke depan rumah
Saat saja di lingkarannya
Bertemu hari di awal bulan
By: Dahsyat
SINGASANA TAK BERATAP
Mungkin kelu diantara dua bayangan
Mungkin jemu meramai rasa damai
Ditengah hujan tak berpayung
Ditengah rindu tak pernah bertandang
Walau sendiri dipenantian penghujam
By: Dahsyat
SUARA LANGIT
Di beranda rumahku
Aku duduk sambil melihat sambil tertawa
Sambil tersenyum tapi tidak menangis
Jangan harapkan aku menangis
Meski terlanjur di tengah kritis
Sapa saja suaraku
Jangan ditangkap ataupun dipenjara
Biar angin tak mengadu
Mati saja di ketinggian malam
Jangan tunggu hausku
Kini semua menari setengah mati
Tak bersuara lagi bukan sepi
Santun satu yang harus
Tika mati di telan adan
Dijahit dengan rudal
Ditempel dengan ingus
Hingga aku terbangun
Lewat mimpi dua menara
Lewat hayal yang merdeka
Untukku saja yang menakjub
By: Dahsyat
PARFUM DITENGAH HATI
Aku tarik pada satu nafas
Yang terhembus hanya berbekal mati
Ketika malam tak bias hadir
Ketika rindu tak bias datang
Walau ia hanya sesaat
Datang untuk kembali
Bersama satu saja diangkasa
Jagan dua biar tiga sekalian
Aku tak mungkin mati
Jemputku ada disini
Sendiri ataupun berdua
Biarkan aku ada
Dengan ekspresi yang itu
Bukan ini dan yang ini
By: Dahsyat
DARI MANA
Darimana kau berkata
Dari langit kemana lagi
Dari rindu tiada lagi
Dari suri mungkin mati
Darimana kau menghunus
Dari cinta sebatas rena
Mengusir lelah agar tiada
Mengusir renat biar bermakna
Darimana engkau kemana
Sehati mungkin
Sehati sajalah
Biar tak bercanda ataupun tertawa
Selangkah sajalah
Biar tak capek di usir jejak
Darimana engkau menangis
Melebur musung hingga kemarau
Seharusnya hujan dirindu sebelah
Yang kau tanyakan dilubang semut
Untuk menanyakan kemana sihilang
Kapan kembali si ada
Untuk Cuma itu
Bukan yang lain dari
Ketiadaan
By: Dahsyat
RIMBA
Raung harimau memukau langit
Dinarmu setengah taring
Terusap makna lewat daun dan akar
Menjalani aliran sungai
Digunung agung pulau dewata
Mungkin manusia lewat serdadu
Setia sejati berkelibatan
Sesuatu mungkin pujian
Sesuatu mungkin salah satu
Satupun bukan masing-masing
Kenapa tak ada
Atau harus tak ada
By: dahsyat
HENING
Suram malam petaka
Tak jemput untuk dia
Menara menabur uang
Yang sepi untuk sendiri
Sauh lemparkan ia
Didasar samudra terminal
Menanti jangkrik untuk diam
Membalas dendam tusung rindu
Sekedar tersenyum tidak melamun
Sepi saat sendiri
Musnah untuk dibekali
Setiap langkah terayun mati
Dendang seribu dendang
Mengawali dendang rebana
Yang kaku menguji waktu
Yang jemu menghapus kalbu
Menghafal hanya sehuruf
Dieja tiap kata
Mulailah pada huruf mati
Yang terhirup hanya luka
Suara itu tak menjanjikan
Hanya ikut telunjuk ani
Bukan yanto ataupun jibril
Terusung suasana yang merajut
Didua tempat sekaligus
By: Dahsyat
KENAPA ADA
Mengapa dan dimana saja
Harus seperti apa itu dulu
Biar waktu bisa bicara
Apa mungkin membuka baju
Yang seharunya tidak
Menjadikan malah ia
Tak mengerti maksudnya
Kenapa ada
By: Dahsyat
KATA TERAHIR
Semusim cakrawala mengusung rindu
Jangan sepi apalagi mati
Jangan takut ataupun kaget
Jangan bertanya itu siapa
Apa ada untuk si dia
Sebelas bintang mengangis
Temanilah agar ia tak lengah
Lihatlah agar ia tak terisap
Dekatlah agar ia bias meratap
Sambutlah tapi tidak untuk merebut
Tiga cicak dilangit berduri
Biarkan diam agar tidak tenggelam
Yang mati mungkin tak rela
Yang hidup bakal menuntut
Separuh harga untuk yang miskin
Setingkat tanda mereka mengangkat
Tapi jangan jemuh
Tapi jangan kamu
Pasangkan selendang saat ada panggilan
Tepat diantara bebatun tak laku
Tancapkan bendera didasar pemikiran
Satu huruf tidak secarik kain kusang
Satu pita biarkan satu barang
Buka pintu digerbang depan
Melangkah maju mundur
Itu mesti ditinggalkan
Tak satupun malaikat kecil bersorban
Angin akan keributan
By: Dahsyat
mungkin
Mungkin berharap
Mungkin rebana
Mungkin suasana
Mungkin gendangnya
Mungkin merana
Mungkin gitarnya
Mungkin gempa
Mungkin suara
Atau saja jurusnya
Atau saja mantranya
Atau saja sayapnya
Atau saja pedangnya
Atau saja petirnya
Atau saja bajunya
Atau saja manusianya
Bisa jadi tua
Bisa jadi muda
Bisa jadi hela
Bisa jadi rupa
Bisa jadi dua
Bisa jadi
Bisa jadi ada
Tanpa harus memaksa
Tanpa harus ngelaba
Tanpa harus menyita
Tanpa harus bersila
Tanpa harus tertawa
Tanpa harus memuja
Tanpa harus meraba
Tanpa harus bicara
By: Dahsyat
siapa yang tahu
langit terbagi menjadi berapa
siapa menjawab langit ada bagiannya
jangan bilang langit berbagi
siapa yang tahu
mengapa warna putih
siapa menjawab putih itu suci yang bersih
jangan bilang putih bisa damai
siapa yang tahu
kenapa laut luas
siapa menjawab laut banyak ikan
jangan bilang laut tak tawar
siapa yang tahu
gelap itu pekat
siapa menjawab pekat itu gelap
jangan bilang gelap menyeramkan
siapa yang tahu
kenapa nafasku tersendat
siapa menjawab aku asma
atau bahkan aku sekarat
jangan bilang aku lemah
siapa yang tahu
kenapa ada satu
siapa menjawab satu itu sepi
jangan bilang satu tak tentu
siapa yang tahu kenapa kau hidup
jangan bilang karna kau tak mati
siapa tahu besok kau sepi
BY:dahsyat
Senin, 24 Agustus 2009
mainan malam
mengusik pena pada rindu
tak terbias pada makna
atau ku biarkan ini
tika saat pada hantu
tak datang jemput waktu
hanya terkadang bila aku
putih menantang pada jemu
tua renta tanggal yang palsu
mengusik hari tak terbilang
tak terbias malaikat rasa
atau ku biarkan ini
hanya aku tak rela diri
saat aku pasrah diri
mulai saat sepi
dari waktu hingga kini
tua renta mahligai itu
mengusik langkah mulai lapuk
tak terbias sedikitpun sinar
atau kubiarkan ini
biar semua ini. biar
agar aku tak jadi mekar
tak tertinggal pada binar
yang memaksa untuk ingkar
By;dahsyat
godri
liwa lawa tellu minten sokon
si goddek ma' si godde jadi kodok
kodok dangku enak dangku sedang
dangku ria rio
jadi kodok